4

Tinggal berbeda kota dengan Ibu sejak duduk di bangku SMP ibarat sudah menjadi makanan sehari-hari bagi saya, sampai saat saya sudah bekerja sekarang. Rasa rindu pada Ibu yang menggebu memang tak terelakkan, jika hal-hal yang tak menyenangkan datang. Dan pada saat itu, pelukan ibu cenderung lebih melegakan sekaligus menenangkan. Salah satu hal yang juga sangat kita dambakan. 5 Momen Berkesan Bersama Ibu, Ada yang Persis Denganmu?

 Photo credit shutterstock.com


Tapi hidup itu pilihan, ‘kan ya? Ada dua sisi yang tak mampu kita hindari saat kita sudah menentukan pilihan. Tak jarang banyak hal yang tak kita sukai dan kerap pula tak sedikit hal yang kita syukuri.  

Nah, inilah beberapa momen yang patut kita syukuri sebagai anak ketika situasi tak memungkinkan untuk bisa terus-menerus melakukan aktivitas bersama Ibu, sosok luar biasa yang tak henti berdoa untuk kebaikan dalam hidup kita. 

1. Ketika Memasak Bersama Ibu Saat Pulang
 
 Photo credit dream.co.id

Ritual pagi hari yang mau tak mau kita lakoni, membantu Ibu di dapur. Jika di tanah rantau, kita cenderung memilih cara yang praktis apalagi soal mengisi perut. Kita tak mau repot dengan pergi ke pasar, memasak lalu makan. Ah, bagi beberapa perempuan, mungkin proses itu cenderung kurang efisien dari segi waktu. Ya, segi positifnya memang kita bisa belajar memasak. 

Bahkan sisi efektif juga ditunjang dengan maraknya penggunaan aplikasi pesan antar makanan online yang iklannya hampir tiap hari kita jumpai di jalan dan tayang sebagai iklan di televisi. As we know guys, pada saatnya nanti, setiap perempuan akan menjadi Ibu. Memasak adalah salah satu skill yang harus dan mau tak mau kita lakukan. Jika di kampung halaman, sepatutnya kita membantu meringankan salah satu pekerjaan rutin Ibu, memasak.

Tapi acap kali, kita kurang percaya diri tentang kemampuan kita dalam masak-memasak. Ah, bukankah tahap belajar itu dimulai ketika fase ‘terpaksa’? Nah, dengan membantu Ibu memasak, kita secara langsung belajar memasak. Mulai dari mengupas bahan-bahan yang akan dimasak, mencuci sayuran dan mengolahnya jadi makanan.


2. Ketika Berbelanja Bersama Ibu 

Photo credit inovasee.com

Bagi anak rantau yang disibukkan dengan urusan pekerjaan, waktu hangout bersama Ibu menjadi momen mahal nan jarang. Hal itu akan menjadi kenangan yang senantiasa dirindukan.  Jika di tanah rantau kita cenderung melakukan apa-apa sendiri. Pun begitu juga dengan Ibu yang tinggal di kampung halaman. Nggak ada anak yang memboncengkan motor dan nggak ada yang menemani ke mana-mana termasuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

3. Ketika Berbagi Cerita pada Ibu

 Photo credit inikpop.com

Rasa rindu pada Ibu tak melulu sebatas reda lewat pelukan. Ia menjelma menjadi sikap sabar seorang Ibu tatkala menghadapi celoteh dan ceriwis anaknya dalam bercerita. Ya, berbagi cerita tentang apapun; pengalaman, pekerjaan, harapan, keluh-kesah, hobi, mimpi, sampai seseorang yang kita sukai atau banyak hal lainnya.

Bersama Ibu, tempat paling nyaman dan terpercaya dalam menampung cerita. Beliau akan dengan senang hati mendengarkan, memberi masukan, dan sesekali menegur jika ada hal-hal yang menurutnya kurang pantas dilakukan.


4. Ketika Menemani Ibu 

 Photo credit pexels.com

Menjadi anak yang belum menggenapkan separuh agama alias menikah dengan waktu yang juga tersedia dan jadwal enam hari kerja. Hal itu membuat Ibu tak jarang meminta saya untuk menemaninya datang ke momen sakral anak salah satu temannya semasa sekolah dulu.

Tak tega membiarkan beliau hadir sendiri, tanpa ada yang menemani dan mengantar, membuat saya spontan melapangkan hati untuk menyanggupi. Rasa malu saya sembunyikan perlahan demi Ibu yang sangat berjasa dalam kehidupan.

5. Ketika Makan di Luar Bersama Ibu

Photo credit bp-guide.id

Sebagai anak rantau, sudah semestinya saya bersyukur jika Ibu kerap menjenguk di kota tempat saya menghidupkan mimpi dan memperjuangkan apa-apa yang pantas untuk diusahakan. Ibu dengan sikap legawanya memahami jika saat-saat tertentu, saya tak selalu bisa pulang. 

Beliau cenderung mengalah untuk menengok anaknya di sini, kota kecil nan padat di mana saya menemukan passion yang coba ditekuni. Aktivitas makan bersama Ibu, meski di warung pinggir jalan nan sederhana dengan rentang waktu seminggu sekali bahkan dua minggu sekali memang membahagiakan. 

Memang...momen itu penting, tetapi tentang siapa yang menemani itu juga tak kalah penting. Hmm, tentunya Ibu yang kita harapkan untuk selalu ada di setiap hari saat kita bangun tidur dan menjadi sosok penting yang kita pinta doa sekaligus ridho tanpa henti.

Pada akhirnya, setiap orang mempunyai kenangan berkesan bersama wanita yang telah mengabdikan dirinya untuk kesejahteraan dan kebahagiaan kita. So, apa momen berkesanmu bersama Ibu?

Baca juga : Berwisata ke Solo, 4 Museum Ini Menarik Dikunjungi


Post a Comment

  1. Pengen nangis bacanya, hikss... alhamdulillah masih serumah sama mamah, bisa nglakuin semua hal di atas lbh sering tentunya.

    Semangat haniek... kuat yah ldr an sama ibu.

    ReplyDelete
  2. Baca ini jadi kangen Ibu, kangen rumah, euy ... Baper.

    Sukses terus ya, Kak.
    Ciptakan tulisan-tulisan yang menginspirasi... Semangaaat 😉

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, aamiin. Sukses selalu juga buat Kak Chika :)
      Bismillah, lagi berusaha ini Kak. Semangat!

      Delete

 
Top